Sabtu, 19 Mei 2012

cerpen : Si Darah A karya Nani Cindy Losa

SI DARAH A
Karya: Nani Cindy Losa

Dila duduk santai di sofanya sambil membaca buku tentang psikologi yang ia pinjam dari perpustakaan sekolahnya kemarin. Televisinya sedang menyala, tapi pandangannya tetap fokus pada buku di tangannya. Ia membaca materi tentang sifat atau karakter seseorang yang dilihat dari golongan darahnya.
"Golongan darah A, ramah, berjiwa sosial yang tinggi, pemberani, berjiwa pemimpin, oportunistik, pembohong.." Dila merenungi kata terakhir pada kalimat yang ia baca. "Pembohong? Aku rasa Min Lee tidak pernah berbohong."
Tiba-tiba Dila tertarik pada acara yang ditayangkan televisi. Disitu tersiar berita tentang selebriti Korea.
Aktor Korea ternama Min Lee kepergok sedang berkencan dengan seorang artis pendatang baru di sebuah kafe. Agensi Min Lee akhirnya mngakui bahwa Min Lee memang telah bertunangan sebulan yang lalu. Berita ini sangat mengejutkan mengingat minggu lalu Min Lee sempat membantah bahwa dirinya sedang mempunyai kekasih.
Pik!
Dila mematikan televisinya dengan remot disertai rasa kesal dan rahang yang mengeras. Lalu dilemparnya remot itu hingga terpecah belah. Ia benar-benar marah saat ini.
"Golongan darah A.." gumamnya sambil meneteskan beberapa bulir air mata.
"Dila, suara apa tadi?" tanya sang ibu khawatir. Wanita paruh baya itu menghampiri putrinya yang tengah menangis di sofa. "Kenapa sayang?"
"Ma" ucap Dila lemah.
"Kenapa?"
Dila menghapus air matanya. "Aku benci orang yang bergolongan darah A.”
Sang ibu mengerutkan dahi. "Golongan darah A? Oh iya, bukannya Min Lee-mu itu juga bergolongan darah A?"
"Ya. Golongan darahnya A, dan aku benci semua orang yang bergolongan darah A. Mereka semua PEMBOHONG!" Dila menekankan kalimatnya. Lalu ia kembali menangis.
"Dila.." sang ibu menghela nafas sambil mengusap lembut rambut putrinya. "apa ada gosip tentang Min Lee lagi? Kamu biasanya gak kayak gini deh! Udahlah sayang. Lagi pula gak semua orang yang bergolongan darah A itu pembohong kok!"
"Tapi buktinya dia bohong, Ma! Dan Mama tentu tau kalau aku benci sama pembohong!"
***
Bel masuk belum berdering, Dila dan Evan sedang berjalan menuju ruang kelas Dila. Sepanjang jalan Dila hanya diam sambil membaca buku psikologi di tangannya.Evan yang terkenal sangat baik hati dan ramah itu akhirnya bicara.
"Hmm.. Kamu tau? Aku kemarin beli majalah dan tebak! Aku dapet posternya Min Lee!" seru Evan dengan riang. Namun ia kecewa karena Dila tidak bereaksi sama sekali, beda dari biasanya. "Kamu kenapa, Dil? Bukannya kamu selalu histeris tiap kali ngedenger nama Min Lee?"
"Min Lee? Si golongan darah A yang pembohong itu?" lalu Dila menghentikan langkahnya dan menatap kakak kelasnya yang tampan itu dengan sendu. "Kak Evan, aku mohon jangan sebut nama orang itu lagi. Aku bener-bener benci sama dia!" Kemudia ia masuk ke kelasnya, XI IPA 2.
Evan termangu sejenak, lalu ia bergegas mengikuti Dila memasuki ruangan kelas XI IPA 2. Rupanya kelas itu sangat ramah meski hari masih pagi. Seluruh murid heboh membicarakan sebuah topik.
Dila dan Evan menghampiri papan mading kelas yang sangat dipadati orang itu. Mereka terpaksa berdesak-desakan. Di situ tertera tulisan yang sangat besar, "HENDRA DAN SISI BERAKHIR DENGAN MBA?"
"MBA? Married Because Accident? Mereka berdua?" gumam Evan tak percaya. Tentu saja mengingat Hendra dan Sisi adalah sahabat baiknya. Hendra adalah mantan pacar Dila, sedangkan Sisi adalah sahabat Dila sejak kecil. Kejadian ini masih belum dapat diterima oleh akal sehat Evan.
Evan menatap Dila dengan khawatir, dan benar saja dugaannya. Dila terlihat sangat terluka. Gadis itu menangis tertahan.
"Golongan darah A." gumam Dila disela-sela air matanya.
***
Dila dan ibunya sedang menikmati sarapan mereka.
"Ada anak teman Mama yang mau kenalan sama kamu. Dia ganteng banget lho, Dil!" celetuk sang ibu sambil memotong rotinya. "Dia juga pintar, tinggi, kaya.."
"Golongan darahnya?" potong Dila dengan santai.
"Sejak kapan golongan darah masuk sebagai kriteria?" tanya ibunya heran.
Dila menyuapkan sepotong roti ke mulutnya. "Sejak saat ini. Mulai sekarang golongan darah benar-benar menjadi penentu dalam memilih orang. Gak boleh sembarangan. Aku gak mau kalau golongan darahnya A."
Sang ibu menghela nafas. "Dila, Berapa kali lagi Mama harus bilang? Gak semua orang yang bergolongan darah A itu pembohong. Buktinya, golongan darah kamu B kan? Apa kamu yakin kalau kamu gak pernah bohong sama Mama?"
Dila menaruh pisau dan garpunya. "Mama tau kan kalau Min Lee bergolongan darah A. Aku udah jadi fans dia selama 3 tahun, dan gara-gara kebohongan besar dia kemarin, tahun ini dan seterusnya aku terpaksa jadi antifans! Dan itu juga sama Hendra dan Sisi. Dua penghianat itu juga bergolongan darah A, dan buktinya? Aku baru tau sekarang kalau tenyata saat Hendra dan aku pacaran, dia juga udah punya hubungan sama Sisi. Bahkan sebelum aku kenal Hendra. Padahal Sisi yang ngenalin aku sama Hendra, dan sampai sekarang aku belum bisa ngelupain Hendra, Ma!"
Sang ibu terdiam sambil memandang ekspresi putrinya itu. "Dila.."
"Dan Mama tentu hafal.." ujar Dila sambil mengatur emosinya, "Papa telah meninggalkan kita demi wanita lain tiga tahun yang lalu. Golongan darah Papa adalah A. Semua orang yang bergolongan darah A adalah pembohong!'
"Cukup Dila!" seru sang ibu yang matanya sudah berkaca-kaca.
"Ma, aku ingin seklai punya orang yang bisa dipercaya. Tapi di zaman seperti ini aku rasa itu sulit."
***
Orang-orang dari PMI akan datang sejam lagi. Kamu mau ikut donor darah juga?" tanya Evan sambil memberikan sebotol air mineral pada Dila.
Dila mengambil air itu. "Iya, udah lama aku pengen donor darah." ujarnya.
Taman belakang sekolah cukup sepi, hanya ada Evan dan Dila yang duduk di sebuah bangku panjang di bawah pohon mangga.
"Kamu masih sedih?" tanya Evan tiba-tiba.
Dila menghela nafas berat. "Sedikit. Anggap ini pelajaran buat aku supaya bisa lebih baik ke depannya. Mulai sekarang aku akan hati-hati pada orang yang bergolongan darah A."
Evan tertawa terbahak-bahak. "Ya ampun, Dila! Gimana caranya kamu tau kalau orang itu bergolongan darah A? Apa kamu mau ngetes darah mereka satu per satu?"
"Ya gak lah! Yang pasti mulai dari sekarang aku gak bakalan gampang percaya sama orang lain."
Evan tersenyum tipis. "Aku perhatiin akhir-akhir ini kamu selalu bilang kalau orang yang bergolongan darah A itu pembohong. Aku rasa itu pikiran yang kurang tepat."
"Itu benar, Kak! Di dunia ini gak ada yang bisa dipercaya. Tapi.." Dila meatap Evan dalam-dalam. "aku rasa aku bisa percaya sama Kak Evan.'
Kini Evan merasa gugup. "A.. aku? Kenapa?"
Dila memandang langit biru dengan tenang. "Karena Kakak gak pernah bohong sama aku. Kakak Selalu ada disaat aku butuhkan. Aku gak tau gimana nasib aku kalau gak ada Kakak. Aku.." Dila kembali menatap wajah Evan, "sayang Kak Evan."
"Dila.." gumam Evan sambil membalas tatapan Dila. Lalu ia tersenyum manis. "Kakak juga sayang sama kamu."
Dila tersenyum dengan jawaban Evan. Ia kini benar-benar merasa lega karena masih mempunyai orang seperti Evan yang sangat baik terhadapnya.
"Orang-orang dari PMI pasti udah dateng. Ayo!" Evan menarik lengan Dila."
Mereka pergi ke ruang UKS yang sudah dipenuhi siswa yang akan mendonorkan darah. Ibu-ibu dari PMI mulai menyiapkan peralatan medis mereka. Ada jarum suntik, kapas berakohol, cairan antiseptik, dan lain sebagainya.
Dila duduk berdampingan dengan Evan.
"Apa golongan darah kamu?" tanya ibu dari PMI di hadapan Dila.
"B" jawab Dila singkat. Ia menoleh ke sampingnya dan tersenyum pada Evan yang kebetulan juga sedang memandangnya.
"Apa golongan darah kamu?" tanya ibu dari PMI di hadapan Evan.
Evan tersenyum kecil. "Golongan darah saya A."
***


 Maaf sebelumnya, aku gak bermaksud untuk menjelekkan orang yang bergolongan darah A. Gak ada maksud apa-apa.. Lagi pula ini cuma cerpen kan? Jangan diambil hati ya.. :)
Ini berdasarkan pengalaman pribadi aku. Istilahnya hampir menyerupai diary lah.
Entah bisa disebut keahlian atau keanehan, tapi aku bisa tau golongan darah seseorang hanya dari melihat tingkah lakunya. Seringnya sih bener, tapi kadang-kadang juga salah sih.. Soalnya saya kan bukan peramal.. :D

Yang aku tau, sebagian temen-temen aku itu bergolongan darah A dan O.Aku suka sama orang yang bergol. darah O. Kenapa?
Ya aku juga gak tau sih.. tiba-tiba suka aja..
#plaakkk...
Menurut sebuah sumber yang aku baca di internet, kebanyakan wanita bergol. darah B menyukai pria bergol. darah O. Karena gol. darah O itu pemberani, bijaksana, punya sifat pemimpin, dll. :)
Beneran, aku suka banget sama cowok yang gol. darahnya O atau B!
Mungkin sebagian orang di dunia ini berfikir kalau golongan darah itu gak penting-penting amat dalam urusan kehidupan, tapi menurut saya ITU PENTING!
Aku mau curhat dikit boleh kan?
Cerpen "SI DARAH A" ini muncul secara tiba-tiba di otak saya. Entahlah, mungkin karena aku yang udah terlampau kesel dan marah sama orang-orang itu!
Orang bergolongan darah A itu sifatnya hampir BERBANDING TERBALIK sama orang yang bergolongan darah B. Kalau gol. darah A itu punya sifat bak ANGEL, sedangkan gol. darah B itu punya sifat bak LUCIFER!
hahaha :D
Aku udah baca banyak artikel tentang golongan darah. Dan aku udah paham betul. Meskipun aku gak punya cita-cita buat jadi psikolog.. hehe

Terus, apa hubungannya sama cerpen ini?

Ini pengalaman aku, aku udah sering banget dibohongin sama orang-orang bergolongan darah A. Mulai dari keluarga, saudara, teman.. hah.. entah kebetulan atau gimana, yang pasti mereka semua bergolongan darah A!
Aku mungkin bisa maafin seseorang yang ngejek, nyuri, mitnah, mukul, atau ngelakuin sesuatu yang buruk sama aku, tapi.. AKU BENER-BENER GAK BISA MAAFIN SEORANG PEMBOHONG!

Aku tau, kita semua cuma manusia biasa yang punya banyak kesalahan dan kehilafan tentunya. Aku juga pernah berbohong, meski hanya sesekali.
Tapi..
Kebohongan yang seperti apa dulu?

Aku lebih suka kejujuran yang amat menyakitkan sekalipun, daripada harus menerima KEBOHONGAN yang menyebabkan aku nampak seperti orang bodoh yang gak tau apa-apa!
Aku sakit..
sakit banget..
Aku udah gak punya orang yang bisa dipercaya. Itulah kenapa aku selalu bersikap waspada sama orang lain.
Aku bukan benci orang yang bergol. darah A, tapi aku cuma benci sama PEMBOHONG DAN ORANG YANG PANDAI MENYEMBUNYIKAN PERASAANNYA!

Setelah aku teliti, sebagian besar Aktor dan Aktris di dunia ini bergolongan darah A! (maaf kalau ada kesalahan).
Kenapa?
Tentu setelah kalian baca tulisan aku diatas kalian bisa  menyimpulkan sendiri jawabannya.

Sekali lagi aku gak bermaksud menyinggung siapa-siapa disini. Aku cuma mau ngungkapin rasa kesel sama orang-orang yang udah nyakitin aku.

Terimakasih buat yang udah bersedia baca tulisan aku yang aneh ini. Hug and Kiss buat kalian dari saya! :* :*

#Note :
Cerpen memiliki hak cipta oleh Blogger. Mohon untuk meminta izin terlebih dahulu apabila ingin mengcopy.

(iya kalau ada yag sudi buat copas! Kayak cerpen lu bagus aja, Nan!!!)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar