Senin, 04 Juli 2011

"OSADA"

Hello, Hello! *Nyanyi ala SHINee :D Hehehe..
Opening yang buruk.
Hai semuanya! Apa kabar? Nani Cindy Losa telah kembali, yang tentu saja kali ini aku mau ngeupdate FOTO lagi! Hohohohoo**
Selain foto, kali ini aku mau nambahin beberapa wancana (?) tentang O S A D A.
Bagi kalian yang ngaku anak O S A D A, harap dibaca, dan yang bukan OSADA, suka-suka aja deh! Mau dibaca ya syukur.. ngga juga ga apa-apa. :)


Hmm.. Sebenernya aku bingung ceritanya ma dimulai dari mana. Toh ini bukan cerpen maupun novel, apalagi FF! :D *Ngaco.

OSADA (Organisasi SApuluh DuA) merupakan sebuah kelas yang aslinya adalah kelas Sepuluh Dua. Kelas terheboh yang terdiri dari 40 anak ini hanya ada di SMA NEGRI 1 CILIMUS, di sekolah lain, mana ada???
Menurut etimologi (hehe) OSADA memiliki definisi tersendiri, tapi itu sih menurut pendapat aku pribadi.
Huruf "O" dalam kata OSADA digambarkan dalam bentuk "Yin dan Yang". Setau aku, bentuk itu melambangkan 2 energi yang berbeda dan bertolak belakang.
SADA, menurut bahasa Karo (masih ada hubungannya dengan Batak), sada berarti "SATU".

Cukup jelas bukan? Osada itu berarti sekumpulan anak yang berbeda-beda namun memiliki satu kesamaan dan satu tujuan!

Melihat beberapa posting aku kebelakang, aku udah sering banget ngeupdate foto-foto tentang Osada. Bahkan gak sedikit jumlahnya. Asal kalian ketahui, aku itu selain ga ada kerjaan, aku juga iseng. Aku suka banget ngerampok* foto-foto mereka. Aku dapetin itu dari beberapa sumber. Dengan atau tanpa persetujuan, aku unggah aja ke sini. Lumayan, buat menuh-menuhin! hehehe Banyak cerita suka maupun duka yang terjadi dalam kelas ini. Kalau diibaratkan seperti manusia. Ketika kaki kita terluka, tangan yang akan mengusap. Kelas ini penuh kerja sama, dan solidaritas yang baik. Aku suka!

Pertama kali aku masuk ke kelas ini, memang kelas ini cukup menyeramkan. Ups, bukan hanya menyeramkan, tapi mematikan. Mereka tipikal orang yang serius, walaupun aku rasa itu hanya terlihat dari luarnya aja. Aku maklumi, mungkin kami masih malu-malu. Masa-masa MOS adalah masa-masa yang paling lucu (walau terkadang sama sekali tak menyenangkan).
Aku masih ingat jelas tentang peperangan antara Intan dan Ryan yang saling mengejek, walaupun hanya bercanda. Juga Nono yang tanpa basa-basi dijadikan KM pada saat itu. Haha.. dia itu lucu! Aku juga masih ingat jelas waktu aku dipaksa membaca surat cinta (yang isinya sama sekali tidak romantis) di depan kelas. Benar-benar memalukan! Ini salahku yang terlalu narsis menggunakan bahasa Korea plus bahasa Inggris. Tapi ya udahlah.. toh mereka juga gak ngerti! :D hehehehe..

Awalnya, nama-nama mereka susah banget buat diingat. Soalnya, rada-rada sama gituu.. Yang aku hafal paling cuma Dian sama Nono doang. Hehe.. jelaslah.. orang mereka teman satu SMP aku. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, aku bisa menghafal semua nama-nama mereka. Dan sebagai kelanjutannya, aku mencoba buat mengenal kepribadian mereka, dan itu menyenangkan!

Masih tentang masa-masa lucu di kelas ini. Oh, ya.. Apa kalian tau? Jika kalian adalah orang aneh, kaku, sedih, serta tidak bisa tertawa seumur hidup, aku rasa bergabung dengan kelas ini adalah obat yang manjur. Tak perlu ke tabib, tak perlu ke dukun, dalam 1 bulan kalian akan sembuh! Karena apa? Tentu karena anak-anak Osada adalah kelas paling ceria, ramah, dan humoris. Mustahil seharian kalian tidak tertawa. Terutama Sandy, dia sudah direkrut sebagai pelawak permanen di kelas ini! Hahaha :D Peace..\/
Bukan Sandy aja sih, masih banyak sekelompok anak-anak lain yang selalu membuat kelas ini dipenuhi gelak tawa. Terutama Beni, cowo yang keliatan dari luarnya polos, tapi sebenernya gokil abis! :D Ada Ryan dengan cara tertawanya yang aneh dan khas. Aku rasa cuma dia aja yang bisa ketawa dengan cara seperti itu. Kalau udah ketawa, dia susah berentinya. Uugh.. ampun deh! #%-
Juga ada Rizki, si KM yang ga kalah gilanya. Tapi dibalik sifat gilanya (Yang terkadang bisa kambuh tanpa diduga), dia adalah ketua kelas yang baik dan bertanggung jawab. :)
Kalau salah satu diantara kalian belum pernah masuk ke Rumah Sakit Jiwa, mungkin kelas ini merupakan miniaturnya! (?)
Semua anak disini pada gokil dan suka mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang lain dari biasanya. Empat puluh anak, tentu ada empat puluh karakter yang berbeda-beda pula. Dari absen "A" sampe "Z" (ralat) sampe "Y", semuanya punya sifat yang berbeda, namun itu unik bukan?

Ada Abdan yang pernah kepergok sama anak-anak sekelas lagi tidur dengan nyenyaknya, padahal posisinya kurang enak dilihat. :D

Ada Dinda yang udah kayak "IBU" dari anak-anak Osada. Punya sifat bijaksana dan selalu peduli pada orang lain. Dan tentu, dia lah yang punya IQ tertinggi di kelas. Like her! :)

Tak lupa ada Inda dengan peralatan kosmetiknya yang tak pernah luput dari tasnya. Cewe yang cukup gokil walau sifat malasnya terkadang bisa membuat orang lain muak. Aku masih ingat jelas watu dia datang ke sekolah dengan bet SMA lain. Bukan kah itu gila?

Ada Nuralfiani atau biasanya kami panggil Vivi. Mungkin kalau kalian baru pertama kali bertemu dengan cewe kelahiran Kalimantan satu ini, kesan pertama yang bakalan kalian ambil adalah : Dia benar-benar muslimah. Cewe yang cukup ramah walaupun cukup narsis juga kalau di depan kamera. Hehe :D

Tak tertinggal, ada Dian. Teman sebangku aku yang cukup cerdas. Seorang yang lumayan disiplin dan tidak banyak bicara . Kalau kalian adalah orang yang suka curhat pada orang lain, mungkin curhat pada cewe yang bertempat tinggal di Linggajati ini merupakan salah satu pilihan yang tepat. Dia adalah pendengar yang baik.

Kemudian ada Danny. Cowo satu ini punya kulit gelap dan jago banget sepak bolanya. Entahlah tenggorokannya terbuat dari apa, yang pasti dia selalu kuat bernyanyi setiap ada kesempatan. Kesan yang aku ambil saat pertama kali aku ngedenger suara dia adalah : Suaranya mirip kayak Richie Five Minutes. Hohoho.. ada-ada aja :P

Lalu ada Lidia Gita. Gadis berkacamata ini termasuk siswi yang cerdas di kelas. Cewe berbadan mungil ini selalu mendapat nilai hampir sempurna pada setiap pelajaran yang ada hitung-hitungannya. Wah, beda banget sama aku yang punya otak lelet. Hihihi.

Lilik. Merupakan salah satu anak terheboh di kelas. Cukup baik dan ramah, dan dia juga bergabung dalam grup pecinta alam. Suaranya yang "nyempreng" dan entah berapa Hz frekuensinya, terkadang membuat kita merindukan gadis berumur 16 tahun ini.

Ada Sundari. Cewe yang mukanya kayak Arab ini terkadang membuat kita gemes! Biasanya tiap hari aku ngegosip tentang artis-artis Korea sama dia.

Ada Ratih, Siti, Indah, dan Nova. Entah karena berasal dari sekolah yang sama, mereka slalu kemana-mana bareng. Ya.. kadang-kadang sih. :D Mereka anak-anak yang baik, percaya diri, pintar, juga ramah. Aku suka mereka.

Ada Erlin. Dia seorang gadis yang paling hebat di kelas. Dia sanggup bangkit setelah mengalami kecelakaan hebat tahun lalu. Tapi kami sebagai teman yang sudah seperti keluarga, kami berusaha untuk mensupport dia. Kami semua sayang sama dia.

Kemudian ada Helmi. Helmi atau biasa disebut "Kepin" ini termasuk cowo tergokil di kelas. Pasalnya, dia (including Sandy sbg provokator) slalu bisa ngebuat kami semua tertawa.

Ada Dear dan Deden. Ups, mereka bukan kembar lho! Haha.. Mereka termasuk cowo-cowo yang pendiam di kelas. Paling-paling.. ngomong seperlunya aja. Tapi walaupun begitu, ga da mereka, tentu OSADA ga bakalan lengkap bukan?

Gak ketinggalan, ada Lina. Satu-satunya yang memiliki lesung pipit paling manis di kelas. Dia juga pemilik toko bubur lho! Lain kali mampir ya!
(Jiaaah.. promosi! :D)

Ada Duo Nadia. Haha.. Kali ini mereka juga bukan anak kembar! Ada Nadia Alifah (Nanad) dan Nadia Wijayanti (Nanay). Mereka sama-sama ikut Paskibra! Makanya, kalau mau ngomong sama mereka, harus jalan di tempat dulu.

Plaaakk.. Chanda :D

Lalu ada Yoga. Nah.. kalau yang satu ini dia emang anak kembar, tapi kembarannya ga sekelas. Syukur deh. Coz, beneran deh, aku itu susah banget ngebedain wajah anak kembar. Ga da bedanya. Entar ketuker mulu. Cowo satu ini pinter banget main sepak bolanya, walau dia ga punya tubuh yang ramping. :D Hihihi*


Juga ada Afdhal. Ga banyak bicara dan ga terlalu mencolok adalah sifat cowo satu ini. But, he is so kind. Lalu ada Shelbi yang berbadan bak Doraemon (Hehe) namun jago sepak bolanya. Dan ada Azhar yang ga ketinggalan jago juga olahraganya. Wah, temen-temen kita satu ini memang membanggakan ya?

Lalu ada Nindi. Cewe yang heboh, narsis, namun masih terlihat manis dengan rasa pedenya yang selangit. :D

Ada Indri. Cewe yang dulunya tinggal di Bekasi ini cukup menarik dengan tubuh tingginya.

Ada Yofani. Dia punya kulit hitam manis dan jago banget olahraganya.

Tak ketinggalan ada Intan. Bagi aku, dia slalu kelihatan ribet. :D Yang khas dari dia adalah, dia slalu berkata "Heh, gurunya juga gak bakalan dateng!" setiap kali mau mulai pelajaran. Dan seperti biasa, ga da yang percaya. :D ***

Ada Mitha dan Trisnayati (Ntis). Duo sahabat ini gak kalah gokil. Mereka emang super heboh namun tetap menyenangkan. :D Ga da mereka, OSADA ga bakalan rame.. ##

Juga ada Fegi yang ikutan PMR. Cukup menyenangkan meski tak banyak bicara.

Wah, hampir ketinggalan. Ada Euis dan Novia. Euis, punya badan kecil dan kurus. Tapi bukan artinya dia ga pernah makan. Ckckck.. Novia juga ga jauh beda. Cewe yang pengen banget bergabung dengan dunia politik ini orangya bener-bener percaya diri! :D Yang paling aku sukai dari dia adalah :

Kakinya.

Kakinya bagus. (Ngapung deh, Vie) .. :D

Dan satu yang bener-bener ketinggalan, (Maaf ya sebelumnya). Ada Eka.
Gadis satu ini memiliki senyum manis dan juga terkadang cenderung senyumnya ini mengundang tanda tanya. Tapi overall, dia baik, dia slalu ngasih kalau ada orang yang minjem HP'nya. Hehe.. :D (Aku harus berterima kasih banyak ke Yofani,, hihihi)


Dan yang paling terakhir adalah.. Aku! Nani Cindy Losa. Cewe yang paling unik di kelas ! :D

Dengan cara bicara yang ceplas-ceplos dan apa adanya. Masih terngiang dalam ingatan aku tentang hal-hal koyol yang terjadi beberapa bulan terakhir ini. Masih ingat dengan aku yang dengan sengaja nutupin mata bengkak aku dengan kapas? Hal itu sanggup membuat seantero kelas ngeliat aku dengan tatapan penuh tanda tanya.

Hahh.. Mungkin kalo diceritain semua, posting kali ini bakalan panjang sepanjang jalan kenangan.. :D Ga ada yang bisa ngegantiin nama O S A D A di hati aku. Semoga.. Osada tetap bersatu dan tak terlupakan meskipun kita udah pisah kelas. Buat anak-anak Osada, aku minta maaf kalau ada kata-kata aku yang udah ngebuat kalian sakit hati, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Maaf juga kalau kalian slalu terganggu dengan nyayian aku yang gak jelas. Maaf juga kalau aku slalu ngecewain kalian semua. Aku juga udah maafin kalian semua. Aku sayang dan Cinta dengan Osada. OSADA DI DADAKU!!






Catatan kaki : Bila ingin protes tentang berbagai kekurangan dalam posting ini, bisa hubungi Nani Cindy Losa. Atau berikan komentar di tempat yang sudah disediakan. Gamsahamnida. :)





































*************************************

Kamis, 09 Juni 2011

Osada ^^

Hay guys!!!!!!!!!!!
HAha.. udah bisa ditebak, aku pasti mau ngeupload foto lagi :D
Abis, aku bingung apa yang harus aku masukin buat menuhn blog ga penting ini..
So, nikmati yang ada aja yaa...
Khuusny buat anak-anak OSADA, maaf foto kalian ga bisa aku unggah semua, abis.. males :P











Senin, 09 Mei 2011

CerPen : Kaos Kaki Hitam Susi

Tepatnya di sebuah sekolah megah di pinggiran Kota Kuningan, Susi sedang duduk di kursinya sambil menulis catatan pelajaran Bahasa Indonesia dari papan tulis. Lima menit kemudian, setelah dirasa catatan itu telah selesai, gadis itu melempar pulpen hitam yang semula berada di tangannya ke sembarang tempat.

"Hey, pulpenmu tuh! Apa kau ingin membuangnya?" tanya Mira, teman sebangkunya.

"Nanti saja diambilnya. Aku mau ke kantin." Mira menatap kepergian teman sebangkunya ini dengan sebal. Padahal ini bukan jamnya istirahat, tapi anak satu itu selalu saja keluar kelas seenaknya.

Masih pada hari itu. Susi sedang berkutat dengan PR Matematikanya. Hari sudah larut, terbukti karena jam dindingnya sudah menunjukkan pukul 11 malam.

"Hahh..sulit sekali! Sudahlah! Lebih baik besok aku menyontek pada Mira saja." ucapnya sambil meregangkan tubuh di kursi.
Tanpa berlama-lama, ia langsung membaringkan tubuhnya di tempat tidur.
Jam alarm berbentuk kelinci itu berdering sangat nyaring. Sontak melemparkan Susi dari mimpi indahnya. Ia mengulurkan tangan menuju meja kecil di sampingnya dan menekan salah satu tombol pada jam alarm itu dengan kesal. Namun beberapa detik kemudian Susi menarik kembali jam alarm itu.


"APA?? SUDAH JAM TUJUH!!" teriak Susi sambil memelotot jamnya dengan tatapan tak percaya. Dengan bergegas ia loncat dari tempat tidur dan berlari menuju kamar mandi.

Susi berlari melewati ruang tamu. Ia sama sekali belum memasang kerudungnya.

"Susi, apa tak sarapan dulu?" tanya ibunya yang heran mengapa putrinya sangat terburu-buru.

"Aku sudah terlambat, Bu. Assalamualaikum!" teriak Susi sambil terus berlari terbirit-birit.

"Waalaikumsalam." jawab wanita paruh baya itu setelah menggeleng-gelengkan kepalanya menyaksikan kelakar Susi.

"Panas sekali! Aku pegal!" ujar Susi sambil meringis kesakitan. Ia melirik kesana-kemari. Sama sekali tak ada orang di lapangan kecuali dia. Tentu saja, sekarang waktunya semua murid untuk belajar di kelas, lalu mengapa dia masih ada disini? Jawabannya sangat mudah! Ini semua adalah hukuman yang diberikan karena ia sudah terlambat datang ke sekolah.

"Gara-gara Matematika sialan! Aku jadi harus berada disini!" Susi mendengus sebal sambil mengelap keringatnya.

"Ha Ha! Aku kira kau tidak datang ke sekolah!" ejek Rani ketika melihat Susi melangkah menuju bangkunya.

"Tertawalah sepuasmu!" Susi tak menoleh ke arah Rani, ia lebih memilih untuk tak memperdulikannya.

"Kau terlambat lagi? Apa karena PR?" tanya Mira sambil memasang tampang juteknya. Ia adalah orang yang paling mengenal Susi selama ini. Semua kebiasaan Susi, hal-hal yang disukainya, bahkan semua kebiasaan buruk gadis itu pun diketahuinya.


"Hahh..", Susi mendesah pelan.

"Aku lebih suka jika kau merubah sifatmu! Aku heran mengapa kau bisa betah bersama kebiasaan-kebiasaan burukmu itu?" ujar Mira dengan serius.

"Ah! Aku tak peduli dengan itu! Terserahku saja! Aku yang menjalani hidupku, kau tak perlu ikut campur!" seru Susi dengan ketus. Ia sempat menatap mata Mira dengan tajam.


"Bu Ani menuju kesini!" ujar Mira. Bu Ani memasuki kelas masih dengan tampang arogannya.

"Selamat siang anak-anak." ucapnya dengan santai.

"Mati aku! Aku belum mengerjakan PR Matematika. Hahh.. bagaimana ini?" bisik Susi dengan panik.

"Buka tugas yang Ibu PR kan dulu!" perintah Bu Ani. Perawakannya yang subur dan berwajah sama sekali tidak imut, membuat siapapun tak kuasa untuk menolak apapun yang diperintahkannya. Apalagi ketika mendengar suara Altonya yang menggema hingga ke seluruh sudut sekolah.

"Mira, aku pinjam bukumu. Please.." pinta Susi dengan tampang menyedihkan, panik sekaligus ketakutan.


"Selalu begini! Lain kali kau harus mengerjakannya sendiri!" seru Mira dengan tampang kesal setengah mati.

"Iya, iya! Dasar cerewet! Sini kemarikan bukumu!" tanpa basa-basi Susi langsung menarik buku latihan Matematika milik Mira.
Mira hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia menyesali takdirnya yang harus duduk sebangku dengan gadis dengan sejuta sifat buruk seperti Susi.

"Ya ampun, pulpenku kemana?" ucap Susi sambil kebingungan. Ia telah menggeledah tasnya namun pulpen miliknya sama sekali tak ada.

"Bukannya kemarin masih ada?" tanya Mira yang membuat Susi diam seketika. Susi mencoba mengingat kejadian kemarin, pulpennya benar-benar hilang sekarang. Bagaimana tidak? Jelas-jelas kemarin ia melemparkannya ke sembarang tempat, alhasil sekarang pulpen itu lenyap.

"Jangan katakan kalau kau.." belum sempat Mira menyelesaikan kalimatnya, Susi sudah terburu-buru menggeledah isi kotak pensilnya dan mengambil sebuah pulpen hitam dari sana.

"Kemarin aku lupa mengambilnya. He he.." sahut Susi sambil menyeringai lebar.

"Huh, dasar!" dengus Mira sebal.


"Keluar!" perintah Bu Ani dengan nada pelan, namun cukup membuat Susi dan Mira tersentak. Mereka tak menyedari bahwa wanita paruh baya itu sudah ada di hadapan mereka dengan wajah sinis.


"Ap.. apa?" tanya Susi mencoba meyakinkan pendengarannya.

"Kerjakan di luar! Sekarang kau keluar, Susi!" jelas Bu Ani sambil menatap Susi dengan tatapan elang.

Susi keluar dari bangkunya dan melangkahkan kaki dengan malas menuju arah pintu. Mira hanya menghela nafas menatap hal itu.



"Bu, kaos kaki hitamku mana?" teriak Susi dari dalam kamarnya.

"Hahh.. Susi.. Susi.. Pagi-pagi sudah teriak-teriak!" ujar ibunya sedang kesal.

"Kaos kaki ku mana?" tanya Susi lagi. Ia mencari-cari sampai ke belakang rak sepatu, namun barang yang dicarinya tak ditemukan.

"Mana Ibu tahu! Salahmu kenapa selalu menaruh barang sesuka hati!" jawab ibunya sambil ikut-ikutan mencari.
Susi tak bergeming lagi, ia malah sibuk berfikir. Tanpa berlama-lama lagi ia berlari menuju kamarnya.

"Sudahlah, pakai yang ada saja." ujar Susi sambil membawa sesuatu di tangannya. Sebuah mangset hitam yang lumayan panjang.

"Pakai mangset? Tak salah? Kenapa tak memakai kaos kaki putih saja?" tanya ibunya dengan heran.

"Mana ada orang sedang Pramuka memakai kaos kaki putih! Ibu ini ada-ada saja. Aku takut dihukum kakak pembina Pamuka!" ujar Susi sambil memasang mangset hitam itu di kakinya.

Terlihat konyol memang, mangset yang disulap menjadi kaos kaki jadi-jadian itu secara kasat mata memang terlihat sangat mirip dengan kaos kaki. Namun jari-jari kakinya terbuka. Selama ia tidak melepas sepatunya, tentu tidak akan ada yang mengetahui bahwa ia memakai mangset.

"Capek-capek Ibu membelikan sepatu baru, kaos kakimu seperti itu!" ujar wanita paruh baya itu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Biar saja lah, Bu! Yang penting tidak ketahuan kan?" ucap Susi sambil tersenyum puas akan ide briliannya. Susi mencium tangan ibunya dan pergi menuju sekolah di pagi hari yang cerah itu.
Susi berjalan menuju kursinya.


“Susi, Susi!! Untung ada kau! Kau memakai kaos kaki coklat kan? Boleh aku pinjam? Aku mohon pinjami aku! Atau nanti aku akan dimarahi pembina lainnya.” Ujar Nisa sambil memasang tampang super paniknya.


“Lalu aku?” Susi menatap Nisa dengan tatapan ingin penjelasan.


“Kau sih enak! Kau tidak akan dimarahi. Ayolah Sus!” pinta Nisa lagi, kali ini tampangnya benar-benar memelas.
Susi gugup setengah mati, ia hanya dapat menelan ludahnya.


“Bagaimana ini?” gumam Susi dalam hati. Wajahnya terlihat panik, namun ia berusaha menutupinya. Ini benar-benar tak boleh terjadi! Bagaimana bisa ia meminjamkan kaos kaki hitamnya yang ternyata adalah sepasang mangset? Sungguh tak dapat dibayangkan kalau ada yang mengetahui kenyataan konyol ini.


“Errghh.. Bagaimana ya?” ucapnya pelan. Ia melihat mata Nisa yang penuh harap.


“Kali ini saja!” ujar Nisa.
Satu sisi Susi merasa kasihan dengan Nisa yang sudah baik padanya, namun di sisi lain ia juga tidak mungkin meminjamkan kaos kakinya.


“Nisa, aku mendapatkan kaos kakinya!” teriak seseorang dari pintu kelas.
Susi dan Nisa menoleh kearah datangnya suara bersamaan.


“Terimakasih, Non!” ucap Nisa dengan riang. Gadis itu tersenyum gembira sambil berlari ke arah temannya yang membawa kaos kaki hitam itu.


“Aku tidak jadi meminjamnya, Sus.” Sahut Nisa sebelum benar-benar meninggalkan kelas.

Susi benar-benar bersyukur kepada Tuhan atas pertolongan-Nya. Ia menghela nafas lega sambil bersandar di punggung kursi.


“Hai Sus!” sapa Rani yang baru saja tiba. Ia menaruh tas selempangnya di atas mejanya sendiri yang bersebrangan dengan meja Susi.


“Hai!” balas Susi dengan malas, namun ia menyunggingkan sebuah senyuman manis.


“Kau terlihat pucat sekali, kau sakit?” tanya Rani.


“Tidak, aku tidak apa-apa.” Jawab Susi sambil membungkuk. Ia mencoba memasang tali sepatunya yang terlepas tadi.
Rani memperhatikan tindakan Susi dan menaruh perhatiannya pada sepatu yang dipakai Susi.


“Sepatu baru, ya?” tanya Rani dengan jahil. Dengan cepat ia segera menarik sepatu itu dari kaki Susi. Dan alhasil, sepatu itu terlepas dengan mudahnya.


“Hey!!” Susi terkejut akan perlakuan Rani barusan.


“Su.. Susi..” desah Rani pelan. Ia menatap aneh ke arah kaos kaki Susi. Jari-jari kakinya terlihat. Susi terlihat gugup bukan main.


“Kaos kaki macam apa itu? Aku baru melihatnya!” ujar Rani sambil memperhatikan kaki Susi dari jarak yang sangat dekat.
Karena teriakan Susi barusan, sontak semua orang yang ada di kelas menoleh ke arah merek. Terlebih lagi setelah mendengar pertanyaan Rani barusan, mereka tertarik untuk melihat.
Susi mematung di tempat, mulutnya menganga lebar. Ia tak tahu apa yang harus dilakukan.


“Hey, sepertinya itu bukan kaos kaki hitam seperti biasanya! Itu.. itu mangset bukan? Bukannya mangset biasanya dipakai di tangan, tapi kenapa kau memakainya di kaki?” tanya salah satu dari mereka dengan tatapan super menyelidik. Pertanyaan itu cukup mewakili pertanyaan orang-orang yang ada disitu.


“Errgh.. ini.. ini..” ucap Susi sambil tergagap. Keringat dingin mengucur di keningnya, ia benar-benar gugup.


“HA HA HA.. KAU ITU ADA-ADA SAJA, SUSI!! HA HA HA!!” semua orang yang ada disitu tertawa terbahak-bahak, terkecuali Susi.
Jujur jika ditanya apa yang paling Susi inginkan saat ini, tentu jawabannya adalah “menghilang dari tempat ini sekarang juga”. Wajahnya merah padam sekarang.

“Lain kali, aku takkan mengulangi ini lagi! Huh, sial!!” runtuk Susi dalam hatinya.


TAMAT

Kamis, 05 Mei 2011

graduation



Haa..
Dimana-mana, yang namanya pertemuan, pasti diakhiri perpisahan.
Sedih juga sih, tapi mau gimana lagi, bagi mereka yang udah lulus, pasti harus pergi!
Tapi ga da waktu buat sedih-sedihan! (Toh siapa juga yang sedih? Biasa aja tuh :P)
Acara dilangsungkan di Restaurant Lembah Ciremai-Kuningan.
Acara berlangsung dengan sederhana, meriah, dan sukses (Meski ada sedikit ricuh karena saking bahagianya :D) !!!
Di bawah ini ada sedikit foto-foto yang berhasil aku kumpulkan dari beberapa sumber (Kali ini aku ga nyolong kayak biasanya ^^).


Heal The World.. Make it better place..
Hohohohoho.. Ini dia persembahan dari kakak-kakak kelas XII IPS yang mempersembahkan sebuah hiburan yang mengharukan..^^
Apalagi video kreasi mereka, bikin semuanya terharu T_T



Hohohoho.. Sebelum acara mulai, ga da salahnya donk periksa penampilan di depan kamera??
Said CHEEEESEEEE!!!!!!


Osada tetap mejeng donk pastinya!!
Ada Nadia Wijayanti sama Sudari J.S
Lumayan kan? (Ampun ya girls, aq cuma bercanda :D)


Yovani Aulia sama Nuralfiani (Vivi)..
Gaya beneeerrr... >,<


Osada lagi.. Osada lagi..
Bosen ..
Wkwkwkwk.. ga apa-apa lah..
Ada Gita, Siti, dan Yova..


Lho???
Kok ada akunya??
Waahh.. keren bener!!!!! (Lebai akh..)
Ada Yuyun Yuniawati dan AKU TENTUNYA !!!


Tau gak sih?
Ini tuh baru sedikit gambaran tentang perpisahan yang tanggal 30 kemarin.
Ricuh banget kan keliatannya? Jelas,, orang semuanya pada joged-joged gak jelas!!
Aku aja sampe stress ngeliatnya..
Huuuhh >,<


Rame bener..


Cee ilaahh..
Osada banget lah..
Absen nih!
-Yovani Aulia Putri
-Dian Pratiwi
-Ratih Rahmawati Sa'adah
-Sundari Juita Sari
-Nova Nur Aropah
-Lidia Gita Pratiwi
-Nadia Wijayanti
-Nadia Alifah Fazria
-Indriani Eka Herdiawati
-Novia Kusuma Wardani
Hadir semua ternyata.. :D hehehe


Ckckckck..
Ada-ada aja deh.
Ini adalah persembahan dari OSADA!!!
Keren banget lho!!!


Band lagi.. Band lagi..



Yaa.. abis deh fotonya..
Maaf ya, kalau ada kesalahan..
OK lah, akhir kata,
Aku dan seleruh perwakilan adik-adik kelas, selalu mendoakan yang terbaik untuk kakak-kakak kelas semuanya..
Semoga sukses!!
HIDUP SMA NEGERI 1 CILIMUS!!
HIDUP.. HIDUP.. HIDUP!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Sabtu, 19 Maret 2011