Minggu, 28 April 2013

FILM : DIARY CLARA

Kali ini saya mau bagi-bagi cerita lagi.
Jadi ceritanya untuk tugas praktek Bahasa Indonesia, seluruh anak-anak kelas tiga harus membuat sebuah film. Awal ngedenger berita ini aku excited banget, karena udah lama aku tertarik sama dunia perfilman.
Dan kebetulan, di kelompok yang terdiri dari 10 orang ini, aku bekerja sama dengan Dinda Febi Pitriana membuat skenario film yang berjudul DIARY CLARA.
Filmnya sih ada, dan rencananya mau aku unggah ke Youtube supaya orang-orang bisa nonton. Tapi.. yaah.. karena ada beberapa kendala, dengan berat hati videonya gak bisa aku unggah. Lain kali aja ya?
Ini dia sekilas tentang Diary Clara.


Title : Diary Clara
Year : 2013
Director : Nani Cindy Losa
Writer : Nani Cindy Losa, Dinda Febi Pitriana
Cast :
- Siti Yaumil Azmi as Clara
- Ruri Rachman as Pak Kuncoro
- Dede Erina as Ibu Sukma (Ibu Kuncoro)
- Bayu Sejati Putra as Kang Asep/Pak Wee
- Nita Nur Anita as Neng Wati/Bu Neneng
- Nani Cindy Losa as Siska
- Reres Tantra as Dhea
- Dinda Febi Pitriana as Ivi
- Aris Diana as Beno
- Thessa Nuryani as Danya

Summary :
Siska, Beno, Danya, Ivi, dan Dhea menjelajah ke dalam hutan demi mendapatkan sebuah daun yang bernama "Daun Kahitutan". Namun tiba-tiba mereka lupa arah jalan pulang. Hingga akhirnya mereka menemukan sebuah rumah tua yang tidak berpenghuni. Di dalam rumah itu mereka menemukan sebuah diary misterius milik seorang anak perempuan bernama Clara. Dari buku diary itu, mereka mengetahui bahwa Clara adalah anak pemilik rumah ini yang mati bunuh diri karena frustasi melihat ayahnya yang telah membunuh seluruh penghuni rumah.
Dan hal aneh pun mulai terjadi. Mulai dari kematian Dhea secara tiba-tiba, dan penampakan hantu-hantu penghuni rumah itu. Mau tak mau kelima orang itu harus rela menjadi korban balas dendam dari anak kecil bernama Clara itu.

 Screen Capture








 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Fakta-fakta shooting Diary Clara

1. Diary Clara menghadirkan tema horror dan comedy.

2. Waktu pembuatan film ini membutuhkan waktu sekitar 2 bulan lebih.

3. Setting mengambil tempat di Desa Setianegara, Cilimus, Kuningan.

4. "Saya sudah bilang, nama saya itu Pak WEEEEEEE..." adalah salah satu dialog milik Pak Wee yang paling khas.

5. Yang me-make up semua artis adalah Dinda Febi Pitriana.

6. Adegan di mobil dan di hutan sebenarnya punya dua versi karena dua kali pengambilan gambar.

7. Pada adegan mobil, Bayu yang menjadi stuntman untuk Aris..
8. Sasa harus mengulang beberapa kali untuk melafalkan dialog "STOOOP!!" saat di mobil. :D

9. Semua artis merasa paling tersiksa saat shooting di hutan karena banyak nyamuk. haha

10.
Take 1 :

Bu Kun : "Clara kelihatan bahagia sekali ya, Yah."
Pa Kun : "Ya, anak yang manis."
-cut-

Take 2 :

Bu Kun : "Clara kelihatan bahagia sekali ya, Yah."
Pa Kun : "Ya, anak yang manis.. "
-cut-

Take 3 :
Bu Kun : "Clara anak yang manis ya, Yah?"
Pa Kun : "Ya, anak yang..... lha?"
(eng.. i.. eng.. salah dialooog..)

11. Adegan Danya meninggal dan adegan Danya membaca Diary memakai kostum yang berbeda.

12. Darah yang dipakai berasal dari pewarna makanan.
13. Danya, Dhea, Ivi, Beno, dan Siska saat scene memasuki gerbang rumah, kelimanya MEMAKAI SENDAL!!! Dan bukannya sepatu.. hahaha

14. Scene Neng Wati dan Kang Asep saat ketahuan mengintip (yang hanya berdurasi sekitar 1,5 detik) harus diulangi belasan kali.

15. Boneka kelinci berwarna pink milik Clara aslinya adalah milik Thessa.

16. Gunting rumput yang dipakai untuk adegan membunuh Kang Asep adalah asli.

17. Salah satu hal tersulit saat shooting adalah menyuruh Aris untuk bangun dari tidurnya... -___-

18. Meskipun Sasa tidak ikut dalam pengambilan scene terakhir, shooting tetap berjalan lancar.

19. Shooting untuk adegan terakhir memakan waktu dari jam 5 sore hingga jam 2 pagi.

20. Untuk mengisi waktu break shooting, semua artis (kecuali saya) malah bermain kartu layaknya penjudi. haha.. padahal itu cuma main-main.

21. Dan tebak, sang "guru judi" adalah Reres!!! hahaha

22. Hasil akhir film Diary Clara sangat berbeda dengan naskah aslinya.

23. Salah satu cameraman inti adalah Ruri.

24. Banyak artis dalam film ini yang jatuh sakit saat proses shooting (termasuk sutradaranya juga).

25. Satu-satunya tokoh yang tidak terbunuh di film ini adalah Siska.

26. Hampir terjadi sebuah "kecelakaan kecil " saat scene Pak Kuncoro memukul Kang Asep dengan balok.

27. Pengambilan gambar tersulit adalah saat malam hari.

28. Sang Sutradara (saya :D) sempat sakit saat shooting hari terakhir. Tapi shooting tetap berjalan.

29. Dibutuhkan puluhan kali take untuk mengambil scene saat Kang Asep "menggoda" Neng Wati. Bahkan hal ini sempat membuat artis lainnya serta sutradara dan cameraman emosi tingkat tinggi. -__-

30. Kendala dalam pembuatan film ini adalah HUJAN!

31. Film ini sempat menjadi topik hangat diantara anak-anak sekelas. :)


Siti disini berperan menjadi Clara




Ini dia..... patner kerja saya.... haha 




Moment-moment saat shooting







 
ehmm... Res.. Lagi ngapain????





 







Ini dia rumah yang kita pakai untuk tempat shooting..












XII IPA 1

HALOOOOO...
Nani Cindy Losa disini!
Hmm.. rasanya waktu berjalan cepet banget ya? Kalo gak salah dulu aku pernah ngupdate tentang temen-temen waktu kelas X yang bernama OSADA. Terus ada drama musikalnya CIA2, dan sekarang... aku bakalan ngupdate tentang KOMPAS!!!

Apa itu Kompas? Bukan semacam nama surat kabar ya.. -__-
Itu tuh nama kelas baru sayaaaa... yakni kelas XII IPA 1.
Dan pertanyaannya, kenapa aku baru ngupdate di saat-saat terakhir kayak gini?
Ya karena baru ada waktu luang..
Gila.. saya abis UN pemirsaaa... Sibuuuk banget!

Tapiiiiiiiiii.. sekarang gak mau galau-galauan UN dulu ah..
Sekarang waktunya narsis-narsisan!!! (yaah.. pada akhirnya kembali ke kebiasaan awal)
OK.. mungkin di dalam foto-foto dibawah gak menampilkan semua anak-anak Kompas. Makasih buat Sundari... hehe.. berkat dia aku jadi punya foto-foto ini. Lets check it out!